Kamis, 12 September 2013

"KENAKALAN dan CINTA"

   Haii, Perkenalkan nama gua Anto biasanya gua dipanggil "to". Gua itu sekolah SMA dan gua salah satu siswa yang nakal disekolah, karna kenakalan gua ini sampai ibu dan bapak gua juga terkenal satu sekolahan.
   Ketika hari senin pertama gua masuk sekolah, setelah libur dua bulan karena gua tabrakan sampe dilarikan kerumah sakit. Pagi yang menyambut gua dengan ceria untuk berangkat kesekolah, di garasi sudah terparkir rapih motor gua yang baru kelar diperbaiki. "Bu, Anto pergi kesekolah dulu yah" kata anto sambil mengambil tasnya, "Iya, hati-hati yah nak" ibu sambil menengok kebelakang. Gua langsung menaiki motor yang pernah membuat gua setengah mati (koma). Akhirnya gua nyampe di sekolah, Gua sempat kaget liat keadaan sekolah yang tentram, semenjak gua belom tabrakan dan dilarikan kerumah sakit keadaan sekolah ini seperti biasa kacau dan acak-acakan. Gua masuk kepintu gerbang sekolah "Pagi pak" Gua menyapa ke satpam sekolah, "Pagi juga Anto, kamu udah sehat to?" satpam terlihat kaget, "Iya pak udah sehat" kata gua sambil melepas helm. Bel sekolah pun berbunyi "Krringg..Kriingg..Kringgg", biasa kalo disekolah gua males banget masuk kekelas pagi-pagi begini hawanya bikin NGANTUK dan BADMOOD.
   Dengan wajah yang lesu gua duduk dibangku kantin yang sudah agak kusam, tiba-tiba Bu Risma manggil gua, Bu Risma itu wali kelas sekarang gua kelas XI (sebelas), dia teriak kenceng banget "Antoo ngapain kamu dikantin? Cepat masuk kelas" gua udah biasa dipanggil begitu sama wali kelas dan guru-guru lainnya, yah secara gua ini siswa terbadung disekolah. Dengan cepatnya gua langsung menggendong tas gua lalu lari sekencang-kencangnya "Swwiisshh...". Tiba dikelas yang tentram yang juga nyaman, suasana menjadi kacau ketika gua masuk kelas.
   Ternyata masih kaya dulu ngga ada yang berubah sama sekali, wajah teman-teman gua yang begitu garang dan kusam itu menojolkan sikap perhatian sama gua, "To, lu masih hidup?" Rijal menanya dengan penasaran. 'Oh iya gua punya temen dikelas cukup lumayan namanya Kevin Dan Rijal orangnya baik, ramah sama semua orang, "Sial lu Jal, lu kira gua udah mati?" dengan wajah yang tergesah-gesah.
   Semua kembali tenang termasuk gua siswa yang badung disekolah ketika wali kelas gua masuk kelas. "Pagi anak-anak" dengan suara yang lembut, "Vin tumben Bu Risma lembut begitu suaranya? biasanya kan suaranya kaya kaleng rombeng" gua nanya kekevin dengan wajah penasaran. "Gua ga tau To, mungkin dia udah ganti suara kali". Tiba-tiba ada sesosok wanita yang cantik jelita berjalan menuju wali kelas gua di meja depan, "Suuiiitttthhhh..." Dengan keras Kevin memunculkan serangan itu. Bu Risma mempersilahkan anak itu untuk memperkenalkan namanya, "Selamat pagi, Nama aku Raisa" kata itu begitu lembut keluar dari mulutnya. "Nama gua Anto, Salam kenal yah" dengan semangatnya.
   Teman-teman menertawakan gua, disitu gua sempat malu dan kikuk secara didepan sana ada seorang wanita cantik yang turun dari khayangan seperti bidadari. Raisa pun duduk di paling depan dekat meja guru bersama Rijal, "Sial, kenapa raisa ngga duduk disebelah gua?" dalem hati gua yang sedikit kesal.
   Bel sekolah berbunyi dengan keras "Kriiingg...Kriinggg...Kriingg" jam pun menunjukan pukul 14.35 waktunya anak sekolah pulang kerumah masing-masing, aku terburu-buru merapikan tas dan keluar karena setelah pulang sekolah aku ada acara dirumah ingin bermain game bersama sepupuku yang baru pulang dari London. Ketika aku hendak keluar ternyata ada Raisa yang sedang berjalan dilorong sekolah menuju gerbang sekolah, aku sempat menabrak dia dan jatuh, lalu aku hiraukan. Setiba sampai dirumah aku melihat pintu rumah tidak tertutup rapat, aku sempat heran tidak seperti biasanya pintu rumah terbuka begitu saja. Ternyata ada sepupu, om, dan tante gua yang pulang dari London, Gua sempet jantungan ngeliat mereka berdua Om dan Tante membawa hadiah yang begitu banyak. Dengan senangnya seperti anak kecil gua melonjak-lonjak kegirangan karena baru saja Om dan Tante membelikan sebuah kaset game terbaru, akhirnya gua dan juga sepupu berlari kekamar gua yang berada dilantai dua, "Anto bilang terima kasih dong sama tante dan om" kata ibu, "Oiya, Tante dan Om terima kasih sudah membelikan kaset game terbaru" dengan memasang wajah yang gembira. Kami berdua bermain game di kamar aku yang cukup luas.
   Jam menunjukan pukul 05.55, "Kali ini gua benar-benar sial" kata gua. Renaldi sepupu gua masih tertidur pulas karena dia berangkat kekampus agak siangan, gua bergegas untuk mandi dan bersiap berangkat sekolah. "Anto ini sudah jam berapa?" ibu teriak dengan keras sekali. "Jam 06.25 bu" sambil memakai seragam sekolah. Handphone gua bunyi ternyata Rijal menelphone gua, "Hallo" kata gua sambil menuruni tangga, "Anto kita jadi ga cabutnya?" dengan suara Rijal yang kesal, "Iya, jadi. Emangnya mau kemana?" kata gua sambil menyalahkan motor, "Kerumah Kevin, Kata dia dirumanya sepi ga ada orang sama sekali, orang tuanya pergi ke Surabaya". "Oke deh" gua langsung ke rumah Kevin, tiba dijalan gua ingat dengan wajah yang cantik itu masih terbayang dalam pikiran gua.
   Akhirnya sampai juga dirumah Kevin yang cukup besar itu, gua memasukan motor yang tampak gagah kedalam garasi yang bersih itu tidak seperti dirumah gua, garasinya berantakan dengan perabotan motor gua. biasalah remaja jaman sekarang males kalo bersih-bersih. Dengan kagetnya masuk kamar Kevin, ternyata kamarnya penuh dengan baju, celana, kaos kaki dan barang-barang lainnya, sepertinya dikamar gua yang ngga pernah kelihatan bersih. Dikamar itu ada Kevin dan Rijal yang sedang bermain video game, gua langsung mendekati dia "Hai brother, main game ngga ngajak-ngajak gua. Gua punya kaset video game terbaru original dari London" kata gua yang sedang mengeluarkan kaset itu dari dalem tas gua.
   Waktu begitu cepat terasa jam sudah menunjukan pukul 16.30, gua dan teman-teman ketiduran di kamar Kevin. "Weh bangun udah jam 16.30 nih, gua balik duluan yah" dengan suara gua yang lemes. Dari situ gua dan teman-teman mulai badung lagi, kami tidak masuk sekolah hingga 2 minggu, akhirnya ibu gua mendapat surat dari sekolah untuk datang kesekolah yang ke 5 kalinya. "Andi kamu apa-apaan sih sampai ngga masuk sekolah selama dua minggu?" ibu marah-marah ngga jelas, senagkan gua dengan tenangnya memasang earphone ditelinga dengan menyalakan lagu Katy Perry - Firework sekencang-kencangnya.
   Hari rabu gua janji masuk sekolah bersama teman-teman gua yang garong itu. Sekarang sikap gua mulai berubah setiap hari gua sibuk sama laptop gua dan setiap hari juga gua sibuk chattingan dengan Raisa tanpa sepengetahuan teman gua. Ketika 2 bulan lama nya gua agak berubah lebih baik karna dapat nasihat dari Raisa, ternyata dia ngga mau gua jadi badung lagi disekolah atapun dirumah. Gua janji sama Raisa kalo setiap gua ada masalah pasti gua selalu curhat sama Raisa, Raisa ini seperti Motivator yang selalu memberi semangat buat gua.
   Tanpa heran setelah lamanya gua kenal sama wanita yang cantik itu, ternyata gua nyimpen perasaan kepada Raisa. Sampai pernah gua cerita tentang permasalahan cinta kepada dia ternyata dia mengetahui masalah yang gua rasain selama ini. Pada hari sabtu malam minggu dia gua aja dinner disuatu wilayah jakarta barat dan gua bakal nyatakan perasaan cinta ini kepadanya, ketika gua udah nyampe di depan rumah Raisa dengan kagetnya gua liat Raisa berdiri menunggu gua. "Haii" kata gua cukup grogi, "Iya" Raisa yang begitu cantik berada didepan gua, "Yuk, kita jalan" Raisa yang sudah duduk dibelakang sambil perpegangan pada pinggul gua. Keringet dingin mulai ngucur, secara gua belom pernah dipegang sedeket ini sama cewe secantuk dia.
   Tiba disuatu restaurant didaerah jakarta barat, kita berdua dinner disana dan saling menatap mata satu sama lain, yang paling bikin gua grogi pas dia ngelap air keringat gua dengan tissue. Oke gua udah cukup siap buat ngomong kalo gua cinta sama dia, soalnya kalo dari chatting dia ga begitu suka karena ngga gantelman. "Raisa aku mau ngomong sama kamu" dengan lancarnya mengucapkan kalimat itu didepan dia, "Iya sudah ngomong aja" kata Raisa sambil tersenyum, "Aku mau ngomong kaa..lloo.. a..ku suk..a sama k..amu". Gila derajat gua sampe turun derastis, air kenget pun meluncur dengan cepat seperti rollcoaster. Raisa pun menjawab "Kamu suka sama aku?" dengan santainya, "I..y..a" dengan tak PeDe gua jawab gitu. "Oke aku bakal terima kamu, tapi ada syaratnya?" Raisa sambil memegang tangan gua, "Apa syaratnya?" dengan bingungnya "Kamu ga boleh badung lagi disekolah sama dirumah, harus nurut sama mamah kamu, harus jadi anak rajin dan harus bisa banggain mamah kamu. Kalo kamu ga sanggup ga apa-apa ko!!!" kata Raisa, "Oke aku siap" kata gua dengan penuh PeDe. Akhirnya gua sama Raisa pun berpacaran, teman-teman gua kaget seketika sikap gua berubah jadi baik, sopan, ramah dan teman gua ga percaya kalo gua udah pacaran sama Raisa selama 4 bulan lamanya.

TAMAT